Yolody's Room

Wednesday, December 10, 2008

Hal-hal kecil yang gue harapkan nggak datang..

justru hal-hal yang gue takutin malah datang..
Udah sebulan gue nggak menengok blog gue.. Gue males baca blog gue yang bakal bikin beban pikiran dan perasaan bertambah. Sebulan kemarin juga banyak hal yang bergulir dalam diri gue, sampai gue takut untuk ungkapin satu-satu di blog. Yang suatu saat kalau gue baca, bisa gue ingat lagi. Andaikan blog ini punya filter kualitas canggih yang bisa menyaring hal-hal yang indah aja. Tapi seperti debu yang masuk ke saringan ac, yang nggak enak malah sering masuk. Yang happy-happy dilewatin begitu aja.

setelah banyak yang gue lewatin semenjak bulan-bulan lalu, gue lebih senang diam. diam.
banyak hal-hal remeh dan keliatan nggak penting merasuki pikiran gue, sampai hal yang besar ketutupan dan kalah saing untuk gue pikirin. Egois memang kedengerannya.
Emang hal-hal kecil itu mesti dicabutin satu-persatu, kayak kutu yang nempel di badan anjing. Kecil tapi banyak, kecil tapi nyakitin. Kalo kutu-kutu itu nggak dicabut, bisa membuat badannya luka bukan?

kadang gue mau sediam patung pancoran. Nggak pernah bosan bergaya di atas sana walaupun cuma untuk dilewatin.
kata orang, jiwa kita itu labil. sekarang bisa lemah, besok bisa kuat. Tapi saking lemahnya, gue sampe nggak bisa ngomong sama siapa-siapa, nggak bisa percaya siapa-siapa.

gue sering banget rindu sama hal-hal indah yang pernah singgah. Kalau bisa, gue mau balik lagi ke waktu-waktu itu. sayangnya nggak akan pernah bisa. selalu ada alasan yang bikin gue nggak happy.

Tuesday, October 21, 2008

the 21st time

Dua jam kurang delapan menit lagi ada sesuatu yang berubah pada diri gue. Ya, umur.

Tomorrow is the 21st time I step into the new age and the new life. I believe something either good or bad will come in my new age later. And i think that something is depend on me and it will happen as I want.

But then, now I'm feeling really-really ordinary.. Don't know why, does it mean that as I grow up and I don't really consider about my birthday or it means that my life is boring this time. Hm.. let me feel.. Hm.. I'm just feeling tired after doing my routines a whole day.. and then i'm feeling hungry.. then i'm also feeling cold right now.

Be honest, i'm waiting for something new, some excitement and some interesting things that will come two hours left or maybe tomorrow, or the day after tomorrow or whenever.

Sometimes everyone said that we don't need counting our age, because if we are aware about our ages, we'll not enjoy our lives, and always thinking about what we have done until now.
But that's not valid for me. Birthday must be celebrated for me and it's a very special moment. I think this day can be my spirit to do something until next year.
So my birthday will be more special if i'm with them I love, I care and precious for me. I know i can't ask them, but is it wrong to be a lil bit spoiled and asking them to be with me rite now?

Ok then, because I'm not a fortune teller about what-will-happen-on-my birthday, I don't want to guess and let it flow like a fountain in the creek. I just want to think about what will I do next, what decision I'll take for my future in all aspects, which is always be a mistery.

Thursday, October 2, 2008

Perosotan FX sekuel

Hahaha.. kali ini gue kembali mengisi layar kosong ini. Dulu gue pernah cerita kalau yang namanya main perosotan FX itu nggak 'meaning' sama sekali. Itu kalo bayar... Tapi kalo nggak bayar, wah.. 'meaning' banget tuh! Hehehe..

Tiga hari yang lalu gue kesana sama cowok gue dan kakak-kakaknya. Antriannya, tentu panjang dong.. Tapi gue yang biasanya nggak sabar disuruh nunggu, kali itu seneng-seneng aja ngantri, soalnya gue paling sensitif sama yang namanya perosotan begitu. Mending naik halilintar di dufan, kora-kora, niagara daripada meluncur terjal dari perosotan. nah, kali itu antrian panjang buat gue berarti waktu gue mengulur waktu sampai akhirnya gue dapet karcis masuknya.

Blehh.. Akhirnya karcis dalam genggaman, trus gue mengantri lagi untuk masuk ke areanya. Perut gue mules, tangan gue dingin.. Waduh, gue pikir sebelum terlambat, masih ada waktu buat ngabur nih.. Tapi,, gue nggak mo rugi, masa udah dapet gratisan disia-siain?? Jadilah gue terus mengantri, sambil ngebayangin gue meluncur dari lantai tujuh.. Oh selamat tinggal dunia,,!!

Jaket dan helm udah nempel di badan, gue denger teriakan cewek-cewek yang baru aja meluncur. Gila nyaring banget! Dalam hati, bentar lagi deh gue juga kayak gitu.
Jeng-Jeng!! Gue akhirnya giliran duduk di mulut terowongan, mas-masnya nyuruh gue masuk ke dalam sarung gitu. Dasar, si mas itu gue ajak ngomong biar gue nggak terlalu takut,malah bikin gue makin senewen;

"Mas, udah sering meluncur ya?"
"Nggak pernah, saya aja takut tinggi.."
"..."

"Mas, duh takut nih mas.."
"Nama saya emang Thomas, kok kamu tau sih?"
"..."

Mau dikata apa, gue semakin takut dan dua detik lagi gue meluncur.. 1..2.. pelan-pelan.. dan..
"Aaaaaa.....aaaaa..." Trus gue ambil napas bentar dan..
"Aaaaa....aaaaa....aaa.." Rasanya tuh gimana ya saat meluncur.. Mau nahan nggak bisa, badan gue terombang-ambing kanan kiri, jantung gue merosot ke perut, helm gue hampir copot, gue merasa kayak ayam yang mau dicemplungin ke kuah semur hidup-hidup.

"BRUUKKK!!" Dalam waktu sembilan detik gue udah terhempas di matras lantai bawah dan dengkul gue nyut-nyutan gara-gara kepentok tepi perosotannya. Beberapa detik gue nggak bergerak sama sekali, rasanya jiwa gue sempet lepas beberapa saat gitu. Trus dari samping terdengar suara cowok gue, "Hahahahahaha.." Sialan...

Pala gue kleyengan n gue ketawa aja, daripada diem kan ketauan takutnya, mending gue ketawa aja deh. Terus sekarang giliran gue yang nunggu Alice n Flo yang sebentar lagi meluncur. Hahahahahaha.. Seru! Seru!

Tapi kalo ditanya mau main lagi apa nggak, hm.. Mikir dulu deh..

Wednesday, September 3, 2008

Hanya mimpikah

Ia kerap menghampiriku di malam hari, ketika semua makhluk senyawa sedang terlelap.
Tak segan ia memperlihatkan padaku
Suatu ketidaknyataan yang tampak sekali nyata

terkadang ia menyerangku bertubi-tubi
seakan menjadikan udara disekelilingku mematikan
membangun sebuah ruang hampa di dada

Ketika mata tebuka
dengan setetes air di pipi
diiringi suara tambur di jantung
tersadar bahwa ia tidaklah nyata untuk sekarang

Sampai waktunya tiba ku akan tahu
apakah itu memang nyata
apakah kepercayaan yang sedang kurajut akan kandas tengah jalan

Sunday, August 31, 2008

Ancol!

Gue mau inget-inget ah waktu gue ke ancol tanggal 12 Juli lalu sama si bibir. that day was amusing banget. Kita berdua nggak peduli dnegan banyaknya pasangan-pasangan yang saling merangkul, mulai dari mbak-mbak dan abang-abang, cewek metropolis dan om esmud, sampai kakek dan nenek. Semua berkumpul di tempat yang sama: Ancol. Nggak mau kalah dong, kita juga saling merangkul tanpa celah.

Waktu kita menyusuri pantai yang panas dan lembab, banyak mas-mas nawarin untuk naik perahu. Ada satu abang yang bikin kita tersentuh, terlihat dia sedang bekerja keras untuk keluarganya.
"Mbak, naik perahunya yuk.."
"Berapa bang harganya?"
"Berdua 50 ribu, rame-rame 5 ribu. Tapi sekarang lagi ga ada penupang lain."
"Iya deh, kita jalan dulu ya bang, ntar saya balik lagi."
Beberapa meter di depan, ada abang lain dengan perahu yang banyak orang. Sekejap kita melupakan janji sama si abang yang pertama.

abis berfoto-foto di perahu, kita ngider keliling ancol dan sampailah di Segarra. Pantainya asik bener, yah rugi kalo nggak foto-foto disana. Gue merasakan banyak nyamuk dan serangga yang gigit-gigit betis gue, tapi ya gue cuekin lah, nggak mau gue ketinggalan momen indah di pantai itu sedetik pun. saking asiknya foto-foto, sampe lupa booking tempat makan di Segarra, karena itu kita hijrah ke Jimbaran, resto sebelah.

Sampailah kita di Jimbaran. Dengan makanan yang banyaknya itu untuk empat orang, kita begah banget. Mending makanannya enak, cuih.. amit deh rasanya. dengan nggak rela uang hampir 300 ribu keluar. huhu..

Sebelum pulang, gelap-gelapan kita main ayunan. Hm.. bukan masalah main ayunannya sih, tapi perasaan yang bergulir waktu itu, indah banget. Kayaknya bener-bener refreshing setelah melewati segala macam kesibukan, yang membuat masing-masing dari kita mikirin sendiri, sampai hampir mati rasa seolah nggak ada apa-apa.

Masih juga belum puas, jalan-jalanlah kita sepanjang jembatan Le bRidge. Kenapa ya, pemandangannya nggak enak banget. Di setiap sudut orang-orang pacaran. Pegang-pegangan. Sambil Berdiri lah, duduk lah, membenamkan kepala lah.. Halaah sumpek Jakarta. Tapi ada sepasang kakek nenek yang terlihat harmonis banget, saling bergandengan tanpa peduli usia sepanjang jembatan. Hm.. Pengen rasanya mesra kayak gitu sampai tua.

Huaaa.. Pokoknya hari itu kita seneng banget deh. Tapi ada satu sedihnya, ternyata pas pulang kaki gue gatel-gatel gara-gara serangga pantai itu. TRus sampai sekarang kaki gue banyak tanda-tandanya. But i doesnt matter, kalo dibandingin sama rasa yang bergairah di dada. huihihihi,,,:)

Tekad bola basket

Tahun ini apa yang gue harapin datang satu persatu. Karena tahun ini gue bertekad bulat untuk ikut tozan ke Jepang tahun depan di bulan April, dan mungkin karena tujuan itulah yang bikin gue dapet karjaan yang gue suka (apalagi kalo bukan ngajar anak-anak), dapet job-job nulis, bisa ketemu dan bekerja sama dengan orang-orang hebat.

Tahun ini pula gue ngebut kumpulin uang untuk mencapai 20 juta. Dan 20 juta itu juga bakal gue pakai buat tozan. Dengan manulis blog ini, gue berharap biar terus inget sama tujuan gue, nggak mau sayang-sayang uang.

Gue percaya banget pikiran gue menghisap semua jodoh di bumi ini. Kalo gue optimis dan percaya, semua yang baik datang ke hadapan gue, tinggal menunggu gue raih atau nggak hal itu.

Kalau gue keluar dari pikiran sesaat dan menengok sekeliling gue, ya.. nggak akan luput dari kenyataan. Pahit memang. Ada hal yang harus gue diamkan saat ini, karena keinginan untuk memulai ciut tertimpa ego.
Mungkin benar, saat ini gue memang harus fokus ke diri sendiri dulu, dalam arti bukan tutup mata sama yang lain. But everyone has own life, right?

Emosiong

Bener yah, apa yang lagi kita pikirin tuh didukung banget dan sejalan sama otak motorik kita. Pokoknya kalo pas gue lagi emosi, dada gue rasanya meletup-letup mau pecah. Trus yang kena jadi korbannya ya badan gue, misalnya pala gue kejedot tangga besi di rumah gue, tangan gue kena kuali panas, inilah itulah,, huhuhu..

Gimana yah, yang namanya emosi itu aneh banget, nggak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Yan pasti dada gue terasa sakit dan gue merasa di sekeliling gue aura gue jelek banget dan suara gue bergetar. Sialan!

Kalo emosi, bisa-bisa gue bertindak bego. Untungnya selama ini kerasionalan gue masih lebih besar dari pada keegoan gue makanya hal-hal bego belum sampai terjadi.

Perosotan FX, perosotan pikiran

Kemarin gue sama bokap ke FX. Tujuan intinya sih mau nonton, tapi tujuan yang lain ya apa lagi, ngeliat terowongan panjang meliuk-liuk seperti ular dari lantai tujuh sampai dasar. Apalagi kalau bukan perosotan yang bikin heboh hampir semua penyuka hiburan di kota hiruk pikuk Jakarta.

Dengan mengorbankan tujuh puluh lima ribu dari dompet,orang-orang hedonis itu diijinkan meluncur ke bawah selama 13 detik. Bukannya nggak boleh sih, tapi.. dengan duit segitu yang didapat dengan keringat kerja yang waktunya jauh beribu kali lipat lebih lama daripada 13 detik hilang seketika. Kenapa ya orang-orang penasaran banget turun dari perosotan itu? Apa itu menjadi simbolisasi anak-anak gaul Jakarta? Bukannya nggak seru sih turun dari perosotan tinggi itu, tapi.. bukannya lebih puas ke dufan main kicir-kicir, kora-kora, arung jeram.. Atau ke waterbom aja sekalian, turung dari perosotan trus langsung byur!

Mungkin dengan pernahnya meluncur disana, besoknya pengalaman itu bisa dipamerkan ke teman-teman sekolah atau kampus.
"Tau gak, gue kemarin naik perosotan di FX loh.."
"Oya, masa? Seru ga?"
"Iya, seru banget, pas mendarat semua orang nontonin gue."
Trus teman yang lain nimbrung.
"Eh apa, lo naik perosotannya? Wih canggih bener, kan mahal banget tuh.."

Apa itu asiknya kali ya? Habis naik, cerita ke orang-orang dan semuanya menganggap itu sesuatu yang keren. Yang dianggap keren siapa? Perosotannya, malnya, atau yang cerita?

Kalo gue sih, nggak bakal naik itu kalo nggak terpaksa. Terpaksanya kalo misalnya FX kebakaran dan satu-satunya jalan keluar ya melalui perosotan itu, baru deh gue naik. Kalo gitu bayar 500 ribu juga oke.

Hm.. Bukannya gue menjelek-jelekan perosotan itu loh, gue malah kagum buat pencetus ide untuk bangun begituan di tengah mall yang sangat futuristik itu karena berhasil bikin targetnya tercebur.

Sekali lagi tulisan ini nggak bermaksud apa-apa, I just getting out what's in my mind.
*Om Manajer FX, jangan teror saya yah.. Piece.. piece.. hehe..

Tuesday, August 26, 2008

Lumayan lah.. ^^

Lumayan lah..
dalam dua bulan ini gue dapet 5 (dibaca:lima) project nulis, dan itu menurut gue untuk seorang pemula-amatiran-yang-mau-menjadi-seorang-profesional, udah lumayan banget.
Pertama kali dimulai dari tawaran untuk menulis skenario ftv. Di saat yag sama, gue juga dapet project untuk bikin skenario Crowning Gadis Sampul 2008 yang gue kerjain bareng Tjhai Edwin alias Bibir. Di bulan berikutnya yaitu bulan Agustus ini gue disuruh untuk bikin script MC dalam konser TRIBUTE to BROERY PESULINA. Di saat yang sama gue bersama kekasihku yaitu si Kang Tjhai itu tadi, bikin script untuk pertunjukan panggung
Chil-kid Morinaga. And then yang minggu lalu baru dapet lagi project script MC untuk SAMPOERNA CUSTOMER APPRECIATION AWARD 2008.

FTV dengan judul LUCKY 18:Dalam waktu seminggu, gue bikin script untuk film ini. Walaupun masih diedit-edit sama apank, tapi gue lumayan puas dengan kerja gue yang ini soalnya gue lagi bermood bagus dan enjoy it banget. Tapi pas di hari H film ini tayang, gue nggak nonton (karena nggak tau dangue lagi ada di Sukabmi waktu itu, jadi emang nggak terlalu nyesek). Tapi menurut temen-temen dan seorang murid gue yang kebetulan nonton, katanya bagus. Sip deh!!
Lumayan lah..

Gadsam: Ini project yang dilakukan berempat dalam waktu yang agak lama karena banyak revisi. Saat itu gue sangat memikirkan diri sendiri karena merasa gue berkerja sama orang hebat. Jadi gue minder dan merasa ide gue nggak secemerlang mereka. Tapi ada hal yang bikin gue mendapat hal baru yaitu ketika gue jadi asisten Indra Bekti selama latian dan hari H. Gue ngatur dia for everything dan di akhir pertunjukan dia bulang kalo dia butuh banget orang seperti gue pas dia ada job dan dia minta no tlp gue.He promised for calling me. ^^
Lumayan lah..

*Tribute to Broery": Ini project dadakan banget. Ketika gue meeting Chil-kid jam 9 malam, gue ditelpon untuk segera ke studionya Ruth Sahanaya di Senayan. Sampe sana gue cengo sendirian karena di sekeliling gue banyak artis lagi ngobrol dangue kayak lalet lagi nempel di kursi. Gue ini juga nggak up to date tentang artis, yang gue tau ada afgan, rio febrian, dan selebihnya gue nggak tau namanya. (kasian amat ya)
Trus besok-besoknya gue ke balai sarbini pas artis-artis itu pada lagi GR. Diantara kursi penonton gue bikinlah scriptnya. Gue sebernya nggak tau hasil yang gue bikin gimana, soalnya menurut gue itu gampang dan nggak perlu ada scriptwriter khusus. (gue merasa agak meremehkan.huhu). And know what?? Honornya gede! Gue makin nggak enak dan merasa bersalah coooyy..
Tapi.. Lumayan lah..

*Chil-kid: Ini bener-bener gue dan si Bibir yang bikin tanpa editor. Gue merasa menyumbang banyak kontibusi disini, makanya gue lumayan puas walaupun nggak 100%. Rasanya ada bangganya ketika script yang gue bikin jadi pedoman orang-orang di panggung. Dan nyebelinnya, gue jadi stand-in Gita Gutawa selama latian. Itu aib!! everybody laughed at me! Trus kan banyak anak-anak kecil, dan mereka manggil gue "KITA KETAWA". Huhuhu. but think at the other side, i made them happy. ^^
Lumayan lahh..

*Sampoerna: Ini proyek dadakan banget. Lagi preparation untuk kensyu wanita nanti di anyer, gue dan Bibir dihubungi untuk segera ke Kemang Food Fest untuk ketemu sama EOnya. Disana kita di brief oleh orang itu (yang suka bercerita panjang lebar about him self)dan dua hari berikutnya scriptnya kelar dan.. Gue masih belum dapet laporannya gimana.
Lumayan lah...

Sekarang gue lagi bikin sinopsis FTV baru lagi, dan gue berharap sinopsisnya diterima, abis itu baru bisa gue produce naskahnya.

Lumayan lah..

Once again, I am really grateful for all the things i've got. It's about WANT, PRAY, and LOVE.

Genap 10 hari sudah,,

Hari ini genap 10 hari nyokap gue nggak ada di rumah. Kakak gue di Jerman lagi hampir brojol alias mau melahirkan. Otomatis nyokap gue yang lagi menanti anak pertama dari kakak gue yang satu itu sangat-sangat dibutuhkan disana (seperti kata orang-orang, kalo melahirkan lebih enak ada mama sendiri). Apalagi kalo disana hire pembokat atawa baby sitter kan mahalnya setengah mateng tuh, ngak kayak di Indonesia gaji pembantu kalo bisa seminim mungkin.

Tinggalah gue yang jadi pembantu tanpa digaji di rumah sendiri. Setiap hari gue harus mikirin mau masak apa buat sehari ini, buat bokap, kakak plus dua anjing gue. Setiap pagi sebelum gue ngajar atawa melakukan kerjaan lain, gue harus nyiapin tenaga super ekstra buat melawan rasa kantuk di mata untuk segera nyalain kompor.

Sekarang sebelum tidur dan abis bangun pastilah gue membaca. Apa yang gue baca? yap, resep masakan. Trus seperti ibu-ibu rumah tangga biasanya, gue kalo lagi nggak ada mood bagus, bisa stres mikirin mau masak apa, sampe nungging-nungging di kasur berharap dapat pencerahan. Ehh taunya yang ada malah perut gue mules.

Hari ini gue agak senggang, karena gue nggak ngajar dan project nulis gue juga baru aja selesai, soo gue agak nyantai. Pagi-pagi sama bokap jalan kaki untuk makan bubur di tebet, soalnya gue penasaran banget, tuh bubur gerobak setiappagi rameeenyya minta ampun. Kalo tiap pagi lewat sana pasti yang keliatan cuma pengunjungnya aja, gerobaknya sampe ilang dari pandangan. Pas gue mau menyendok bubur ke mulut, gue membatin dulu. "Kalo emang bubur ini ada peletnya, semoga gue nggak kena."

Nyokap.. nyokap.. sebenernya ini pertama kali gue ditinggal nyokap lama sampe 3 bulan. Sebenernya juga gue kangen sama dia. Biasanya kalo ada dia pasti seluruh rumah dipenuhi suara bawel dan siulannya dia. Tapi sekarang, yang ada cuma dua anjing gue menggonggong dengan sumringahnya. Untungnya gue nggak pernah ngganggur, coba kalo nggangur, gue bisa terhanyut sama pikiran gue untuk ngangenin dia. Huff..

Wednesday, August 6, 2008

Jaman Edan

Jaman makin edan!
Dari dulu masalah di dunia nggak ada abisnya. Jangankan di dunia, di Indonesia aja masalah bermunculan satu-persatu (seringnya sih barengan) kayak ikan-ikan lagi nongol ke permukaan air)

Dari penjajahan, bencana.. Tsunami lah, longsor lah, trus kecelakaan darat, laut, udara, komplit deh.. trus korupsi juga nggak ada ujungnya, bbm naik, demo mahasiswa yang nggak jelas terus meledak-ledak, ehh.. sekarang malah pembunuhan di mana-mana. alasannya juga perlu digarisbawahi. H.O.M.O. Capee dehh.. mending urusin apaan kek, kayak gimana cara meningkatkan kualitas pendidikan bangsa, atau yang lebih ringan sedikit nanti udah gede mau jadi apa.. yaa ini malah urusin pacar yang sama-sama bertitit. halaaahhh males banget deh.

Ceweknya (baca:cowoknya) nggak mau sex dikit, langsung dibunuh pake pisau (kalo orang sunda ngomongnya piso), mending cuma dibaret dikit, ini dihujam sampe belasan kali. Trus yang aneh dan langka, sampe mutilasi berantai juga. Ampuun deh itu orang saiko kali ya, sampe lupa kalo dia itu manusia (baca: makhluk yang berperasaan).

Sekarang kalo dipikir-pikir manusia udah mirip banget sama binatang, nggak tau ibunya waktu ngidam makan apa sampe punya anak kok kayak gitu. Liat aja di TV, setiap kali ganti channel, beritanya sejenis dengan kasus yang berbeda tempat. Semuanya pembunuhan. Nyokap gue ampe ngingetin gue "Ati-ati ya sekarang musim pembunuhan". Ngomongnya tuh serasa "Ati-ati ya sekarang musim hujan loh". Apa jangan-jangan nantinya pembunuhan bakal jadi biasa di mata kita? Hii serem banget. Banyangin dong, kalo kita lagi jalan sama teman trus di depan kita ada orang yang lagi dicabik-cabik dan ditusuk-tusuk pake pisau. Trus reaksi kita cuma gini, "Eh jalannya minggiran yuk, lagi ada yang dibunuh tuh."

Wuaddduuuhh rek, gawat iki!!!!

Cinderella

Gila cuy.. I'm crazy about Cinderela song by Steven Curtis!
Itu baru lagu yang datengnya dari hati tuh, nggak asal bikin, kayak lagu-lagu biasanya, yang isinya cinta cowok-cewek lah, selingkuh lah, patah hati lah..

dari liriknya emang simpel tapi keliatan banget cinta bokap ke anak ceweknya..
(duh kok jadi ngebahas lagu ya??)
anyway, gue pertama kali denger lagunya di hp temen gue di kampus. Pas gue denger, nadanya enak banget, trus gue browsing cari video klip n liriknya. huaaa.. I like this song very much!

Gue bisa melihat sesosok bapak yang sepertinya 'sempurna' (walaupun nggak ada yang sempurna di jagad raya ini)yang akan ngelepas anaknya karena suatu hal, entah itu apa. (kalo di lagunya sih simbolisasinya anaknya mau merit.Tapi mungkin maknanya lebih dalem dari itu)

saking gue terhanyut kalo dengerin lagu itu, gue ampe nangis cuy.. trus ceritanya gue mau apalin liriknya, pas gue nyanyi, suara gue yaaa.. bikin gue eneg sendiri dengernya. hoehoehoe..

Thursday, July 17, 2008

Mas.. Mis.. Mas.. Mis.. Amis kalee..


Miss.. Miss.. aku udah dateng , Miss..

Miss Faye, soal yang ini gimana, aku nggak atau..

Miss, aku pinjem buku cerita ya!

Miss, mau tukeran kado gak?

Miss Faye, Miss bisa berenang gak?

Huaaa.. Miss Faye monster!! Kabuur!!

Kok Miss pake baju batik mulu sih?

Aku maunya sama Miss ajah!

Miss umur berapa? Agama apa? Kuliah di mana? Tinggal di mana?

Miss soal ini gimana jawabnya? aku pusing..

Hari ini nggak usah dikte ya Miss?

Miss peer aku yang mana?

Miss ada lesung pipinya dua, aku juga ada. Niih!

Aku baru pulang dari Bali, Miss. aku beli ini.. itu..

Miss, aku pulang dulu ya.. Cu on Monday!

Eh Miss ada barangku ketinggalan!

Wednesday, June 11, 2008

Nobody could understand

Sometimes..

Sometimes.. im looking for someone to talk to

sometimes.. i can find no one

sometimes.. im feeling alone in this crowded planet

sometimes.. despair is around me

sometimes.. every thing flies above my head

sometimes.. my other sides fight each other

sometimes.. no one won, and no one lost

sometimes.. i need my computer to blow fire in my self

Don't sweat the small stuff

Emang itu nggak salah hukumnya..
tapi bukan berarti sevulgar dan segamblang itu kan?
Apalagi cewek, terkadang hal-hal kecil itulah yang berarti,
dan itu pula yang terkadang tak disadari..

bukannya excuse karena gue cewek..
tape memang begitu..

Is hope true..

Kata seorang dosen gue, kita masih hidup di dunia ini karena kita punya harapan

Belajar adalah harapan,
Agama adalah harapan,
Makan adalah harapan,
Bekerja adalah harapan,
Tidur adalah harapan,
Pacaran adalah harapan,
pokoknya semua yang kita lakukan selalu ada harapan.
dengan harapan, kita bisa bertahan dengan apa yang kita jalani

Pertanyaanya adalah,

Apa boleh kita berharap terus?

Kalau berharap malah membuat resah dan tak menentu, apakah masih harus berharap?

Kalau memang tidak punya harapan, apakah kita akan mati?

Mungkin karena ini, muncul kata 'hopeless' dan 'hopeful'..

Why am I?

Why am I?

Am I too serious?

Am I too much feeling?

Am I too much afraid?

Am I an expert imaginer?

Am I too often to be dreaming?

Am I negative-thinking person?

Am I too traumatic?

Am I too stupid?

Am I WRONG?

AM I RIGHT?

Monday, May 19, 2008

Tulisan tengah malam

Ditemani sebatang cokelat Monggo, segelas air putih dingin, nyamuk-nyamuk yang sedang mencari persinggahan, aku duduk di depan komputer, memandang layar yang memuat tulisanku.
Hanya di saat-saat seperti inilah aku merasa memiliki sedikit waktu untuk diriku, sebelum rasa kantuk menyerang. Maka itu, pastilah akan kugunakan sebaik-baiknya waktuku yang terbatas ini, untuk menuangkan sedikit kejujuran melalui jari-jariku.

Aku terbiasa 'mencuri start'. Misalnya, di saat-saat kuliah ini yang masih padat-padatnya seperti makanan yang terlalu banyak dalam perut, aku malah merepotkan diri. Magang di salah satu stasiun tv swasta, yang harus kulakoni sepulang kuliah sampai malam. Sedangkan saat itu teman-temanku sellau bisa bersantai sepulang kuliah. Setelah selesai magang selama empat bulan, aku mencari pekerjaan sebagai pembimbing bahasa Inggris di KUMON. Sedangkan teman-temanku, masi bisa bersantai sepulang kuliah dan berpikir mau magang dimana. Prinsipku dalam hidup adalah gunakan waktu sebaik-baiknya dan kalau bisa melebihi kapasitas orang lain. Mungkin di balik semua itu aku memikiki sebongkah ketakutan, yang membuatku terbiasa untk mencuri start dimana-mana. Takut apa? Apakah takut tak bisa sukses nantinya? Mungkin.

ORang-orang mengenalku sebagai sosok yang ambisius, malah sebagian orang di kampusku menjulukiku si workaholic. Mereka bilang mumpung masih muda nikmatlah waktu untuk bersenang-senang, tapi aku bilang mmpung masih muda cobalah berbagai macam hal. Entah mereka yang terlalu santai atau aku yang terlalu serius menjalani hidup.

Belakangan ini, hm.. atau mungkin jauh dari belakangan ini.. yang berarti dari dulu.. my life is so tense. something is hiding behind me, which i can't take out of this. Maybe this is my fear.. humm..

I feel so.. SHIT!

Gue percaya setiap orang punya jalan hidup masing-masing. Justru itu yang gue takut. Eitss jangan salah, bukan maksudnya gue takut dengan hidup gue. Sekarang sih gue happy-happy aja dalam hidup. Kuliah gue so far lancar, temen-temen gue.. banyak dan ok lah.. papa mama (even they are quite old and sometimes make me headache yang bisa bikin gue tenang ketika melihat mereka di rumah, kerjaan gue cukup ok dengan perjuangan gue yang belum maksimal, at least gue bisa earn livin, trus punya pacar yang gue kagumin dan bisa diandelin (even sometimes can't get out of problem).. yaaa.. buat gue untuk saat ini cukup lah yaa.. gue cukup hepi dengan keadaan ini lah, dan gue selalu bisa berterima kasih atas segala yang gue punya.

Tapi letak masalahnya bukan disitu.. itu yang nggak gue liat dalam diri dia. Secara jarak memang deket, tapi secara hubungan tuh jauuuhh banget. Dia selalu menyita pkiran gue, dan gue nggak bisa lakuin apa-apa juga buat dia.

Bener-bener sesak dada gue ketka gue tau dia sangat butuh teman, butuh pertolongan and i can do nothin! Terkadang emang susah ngalahin ego dalam diri, susaahh banget. Kenyataan memang pahit, dan gue yakin dia juga tau, tapi gue juga tau kalo dia sudah banget untuk menerima itu!Dia bukan anak bayi lagi yang baru bisa merangkak dan mengelak ketika sang bunda memeganginya. kalo bayi emang begitu, walaupun nggak mau dipegangin karena merasa udah bisa berjalan sendiri, tapi seharusnya memang dipegangin. Buatnya masa-masa itu seharusnya udah lewat, tapi kenapa susah banget? Gue rasanya seperti seoonggok tai yang ga bisa berbuat apa-apa buat dia. Gue cuma bisa mikirin dan berspekulasi sendiri tentang dia, harusnya begini, harusnya begitu.. gue tau itu memang susah buatnya, tapi bukannya nggak mungkin.

Mungkin satu hal yang lebih menakutkan dan berbahaya bukan ketika menjelang detik-detik kematian, tapi ketika seluruh kepercayaan dirinya pupus..

Susah-susah gampang

Siapa juga yang mau mikirin? kayak gue nggak ada kerjaan aja.
Tapi.. kenapa pikiran-pikiran itu selalu muncul setiap saat di waktu yang nggak tepat? pikiran-pikiran itu selalu mengetuk pintu otak gue dan memaksa masuk ke dalamnnya, sehingga konsentrasi gue melebur, berecetak kemana-mana.
Seakan ada magnet yang menarik seluruh jiwa raga gue.
Seakan ada iblis yang berbisik, berusaha mengacaukan pekerjaan gue.
Mending kalo yang gue pikirin cuma satu dua hal, nah ini bisa beranak kemana-mana.

kalau ditelusuri dengan detil, mungkin itu memang nggak ada urusannya dengan hidup gue. kalo gampangnya sih gini, "lha, mikirin diri sendiri aja susah gimana pikirin yang lain?" Yah.. gue sih nggak bisa gitu, secara gue orangnya kan parno abis.. Segala sesuatu juga pasti mampir dan ngerem di otak gue.

Banyaklah pikiran-pikiran yang berkecamuk di pala ini, yang terkadang nggak mampu secara gamblang gue ungkapkan ke orang lain. Kalo ada satu kejadian yang nggak enak di diri gue, pasti waspadanya bisa seumur idup! itulah yang bikin idup gue kayak dikejar setan, nggak tenang. Sampe gue nggak sempet mikirin kapan terakhir kali gue boker.

terkadang sepertinya di dalam diri gue ada banyak orang, jadi ya mereka berkomunikasi melalui tubuh gue ini.

oya gue bilang gue parno. emang bener. gampang-gampang sudah lah buat ngendaliin. tepatnya susah-susah gampang, soalnya memang lebih banyak susahnya sih. harusnya sih gue mikir, ya liat aja nanti gimana.. tapi ya gue mau liat sejarang. gimana dong?? yaah.. namanya juga orang parno!

Monday, March 3, 2008

segala ditangkap melalui panca indera

Sekarang aku duduk disini, setelah bergegas keluar dari ruangan dingin itu. Kududuk di atas batu yang disusun rapi sebagai pembatas tanaman, dengan membelakangi ruangan yang membuatku membeku tadi. Kehangatan langsung menyerbu seluruh tubuh. Mulai dari menyentuh ujung bulu kudukku yang masih setia berjinjit, menyentuh kulitku dan akhitnya meresap perlahan melalui jutaan pori-pori tubuhku. Matahari bersinar cukup terik disini, walalupun tidak setajam sinar di musim kemarau di tengah-tengah Sudirman. Entah mengapa aku tak merasa kepanasan, tapi hanya kehangatan yang mengalir dalam tubuh yang kurasa. Kulihat sekeliling, dan oh.. kutahu jawabannya. Pohon-pohon hias dengan daun hijau yang menjadikannya sempuna, membuat suasana menjadi adem. Daun-daun hijau yang melambai-lambai mesra membuatku tak memperhatikan teriknya matahari, melainkan membuatku asik mengamati tengah dansa mereka.

Di depanku orang-orang berlalu-lalang membawa sekotak makanan hasil dari kehadirannya dalam pernikahan sakral di Kuil Hoseiji yang megah. Terlihat dari wajah-wajah mereka yang lemas tak bersemangat, sambil mencari-cari tempat duduk, untuk segera mengintip apa dibalik kotak tersebut. Maklum, waktu makan siang sudah tiba. Beberapa saat kemudian, pasangan mempelai dibalik gaun dan jasnya yang dirancang khusus datang menghampiri para tamu yang sedang asik bersantap. Kebahagiaan jelas terpancar dari aura wajah si pengantin wanita, terbukti dari senyuman mekar dan lesung pipi yang muncul sedalam-dalamnya.

Kuarahkan pandangan sedikit menjauh di sebrang kiri sana, memandangi bangunan megah bernuansa Jepang tempat bersatunya keluarga-keluarga baru, seperti yang baru saja dialami pasangan mempelai tersebut. Bila kita berjalan sekitar 10 meter dari kuil itu, nampaklah sebuah ruko tempat untuk menyalurkan TKI ke luar negeri.Buatku hal ini mengenaskan. Perbedaan sosial sungguh terasa. Di sebelah kiri ada kuil yang isinya adalah orang-orang yang berdoa dengan perasaan bahagia, lalu dengan hanya sebuah kedipan mata, di sebrang kanan pastilah banyak orang mendoakan bagaimana nasibnya mengemis sesuap nasi di negeri orang.

Friday, February 15, 2008

my day yesterday

KEmarin gue ikut Alvin, Diego, Yanto (kameramen) dan Mira (make up) syuting filler Bonneto di Waterbom PIK. Perjalanan di mobil yang disetir Pak Tony gue isi sebagian besar dengan tidur. Gila, ngantuk pisan euy! Mana gue tidur mangap negok ke jendela, dimana jendela itu nggak dipasang kaca film, yang berarti muka jelek gue bisa diliat orang-orang! Trus mobil yang gue naikkin itu adalah mobil Global TV, jangan-jangan orang yang melihat muka tidur gue itu mikir dan nyebarin hal ini,"Eh tau ga, orang Global TV itu jelek banget loh kalo tidur, gue pernah liat pas di tol pluit." Waduuu.. apakah gue merusak nama Global TV?? What the hell..

Sesampainya di waterbom, account manajer dari BBDO dan beberapa orang agency, juga dua host cilik (Ryo dan Abigail) menyambut. Anak-anak jaman sekarang jauh lebih ekspresif, jiwa show offnya tinggi, nggak kayak jaman gue waktu kecil. Ehem.. gue dulu memang pendiem dan pemalu banget. Rambut gue kayak laki, dan kalu gue nggak ngomong (kebetulan gue emang jarang ngomong), orang2 nggak bakal tau kalo gue itu cewek! sedih ya..

Dua host itu rada nggak konsen syutingnya, soalnya pikiran mereka pengen berenang mulu (iyalah, secara banyak perosotan yang menarik banget!). TErus gue sempet ngobrol sama mamanya Ryo. TErnyata Ryo itu adalah pemain sinetron INTAN (bagi sinetron mania pasti tau). Dia itu aslinya dari Jogja, dan karena ia diterima casting, ngekost lah ia di Jakarta ditemani ortunya bergantian. Saking sibuknya syuting, dia nggak sempet lagi nyari2 bahan ujian. Jadi mamanya lah yang sabar meringkas pelajaran, trus ryo cuma tinggal baca aja. Oya, fee nya itu gede banget untuk umur 12 tahun gitu. Per episode INTAN ia dibayar 2,5juta. Nggak heran ia udah kenal duit bannget.
Kok tau? iyalah,,, soalnya kemarin itu dia nggak bawa celana renang (secara aturan disana ketat banget, renang musti pakai kostum yang tepat), dia merengek2 minta mas Alvin beliin clana renang. Ketika mamanya mau beliin, dia bilang,
"Ma, duitnya musti dari mas alvin ya!"
"Udah sana mama yang atur, cepert syuting!"mamanya membalas
"Jangan mau kalo ga dikasih duitnya sama mas alvin ya! Mas alvin, ayo dong duitnya!"
"Aduhh, uda kamu syuting aja sana" kata mamanya lagi
"pokoknya duitnya musti dari mas alvin ya! Mas, ayo kasih aku duitnya,, cepek,,cepek,,!!"

Gila nggak seh anak umur segitu udah mengenal 'untung-rugi'. betapa mirisnya melihat situasi itu, anak-anak pra ABG itu udah di explore jiwanya buat berpikir komersil lewat cara-cara instan supaya terkenal. mereka orang-orang dibaliknya udah nggak peduli gimana nasib pendidikan si anak ini kalau waktunya hampir 100% dipakai buat syuting. beruntung mamanya konsen banget ke dia, jadi masih terus memantau sekolahnya. Tapi bagaimana dengan artis-artis yang menang tampang doang yang nggak keurus pendidikannya??

huff...

Setelah magrib, kita cabut dari sana. macet. laper. makan soto di daerah BLOK M. enak juga sih, cuma kenyangnya ampun2an, untung gue nggak muntah. Hehehe..
Obrolah di meja makan lumayan berbobot. mulai dari Nia Dinata yang selalu nangis kalau ngomelin anak buahnya, papanya yang penggelap uang bank, Proyek2 tommy Winata, Gangster Yapto, Dian Sastro yang pacaran sama Warman Prambors yang ternyata temannya Alvin...

Monday, January 21, 2008

Not in the mood,,


Huff,, hari ini bener-bener nggak ada mood banget. mulai tadi pagi-pagi mesti masuk kuliah, ada kelas Development tech comm. Padahal harusnya seminggu ini kan week of rest gitu, menjelang final...

mana tuh dosen nggak mutu banget kalo ngajar, gue sengaja telat-telatin aja. trus ternyata tu dosen lagi mendikte buat kisi- kisi final gitu. gue yang emang ga niat nggak bawa buku, cuma bawa spidol merah. gue rencananya minjem catetannya Fitri.

"Fit, pinjem catetan lo ya"
"iya ntar ya"
"gue bawa pulang ya, mo gue co.."
"NGGAK."
"besok gue bali.."
"NGGAK.POKOKNYA NGGAK." (dengan suara lantang)

biasa aja dong mbak ngomongnya.. pikir gue dalem hati. berhubung gue lagi badmood, yah gue diemin ajalah.. males gue nyeletukin yang nggak penting..

soo.. abis kelas selesai gue langsung cabut,, (sebelumnya foto copy catetannya dulu)

Sampailah gue di GLOBAL TV. banyak kerjaan. deadline. udah jadi ternyata nggak ditagih-tagih. haiyaa.. hm,, sebenernya gue aja sih yang lagi bermood jelek berlebihan. abisan gue sebel juga nggak jadi ikut ke bandung kemarin buat urusin syuting CLEAN N CLEAR.. gara-gara pas ditanya gue masih mikir jawabnya, eh malah nggak jadi. hoho.

tapi hari ini gue agak seneng setelah mendapati hasil kerjaan gue ok kayaknya. kemampuan nulis gue meningkat dikit. uhuyy..!!!

Wednesday, January 16, 2008

BEGGER'S INOVASION


Gila, sekarang para pengemis udah melakukan inovasi baru lagi. "Makin keliatan (sok) sangar, makin banyak duit diraih". Gue rasa itu motto kepala pengemis yang diberlakukan terhadap para anak buahnya itu. Mungkin mereka setiap pagi melakukan senam wajah seram, dimaksudkan untuk melatih gimana mereka kalau berhadapan sama para penumpang bis yang keliatannya bawa banyak duit tapi pelit setengah mati, terutama wanita.

ini terjadi saat gue dalam perjalanan menuju kantor, tepatnya dalam kopaja 88. seorang cowok berambut kusam, berbaju rombeng dan berkulit dekil masuk bis dengan tampang sangar. dia mulai berpidato begini "Para penumpang! saya kesini untuk jujur! saya tidak mau mencopet! saya tak mau merampok! saya cuma minta sedikit uang dari para penumpang. Sebelumnya, saya akan membawakan satu buah puisi... yang berjudul... NGILER!!"\\

Saya tidak ngiler dengan kamre dan handphone anda
saya tidak ngiler dengan harta benda anda
Saya tidak ngiler dengan uang anda yang bear
Tapi saya hanya ngiler dengan uang receh anda
(dalam hati gue mikir'gila munafik amat nih orang')

dan puisi masih berlanjut..

Saya akan mendoakan anda kepada Allah SWT
Agar anda semua selamat sampai tujuan

"begitulah puisi saya, dan saya akan mulai meminta uang ada dari depan sampai bangku belakang"

Pas itu gue ada di bangku belakang, gue liatin gimana cara dia minta (baca: malak) para penumpang. Dia ngeluarin kantong kresek seitem kulitnya itu dan menghampiri penumpang satu-persatu.
Sebagian penumpang mungkin merasa takut, terlihat dari kecepatan dan inisiatif mereka nyiapin uang recehan. Trus, kalo ada penumpang yang nggak mau ngasih, si sok sangar menyenggol-nyenggol tangan penumpang dengan senjatanya (kantongnya mksudnya) itu.

akhirnya sampailah dia di depan gue yang lagi memeluk tas. Dengan (sok) sopan gue menunduk, trus dia nyenggol gue, gue menunduk lagi.. dan.. he's gone!!! yess!!!

buat gue, kalo semakin banyak penumpang yang ngasih duit, semakin yakin dia kalo berhasil dapet duit dengan membuat penumpang takut. Enakk aja!!
setelah itu, gue beberapa kali berjodoh sama dia di bis yang sama,, dan gue cuma berpikir "yah,, ni orang lagi..."

Thursday, January 3, 2008

Tahun Baru VS Tahun Lama


Bener-bener gila!!! nggak habis pikir,,tahun 2007 gue lewatin cepeeettt banget! hari-hari gue lalui dalam sekejap-sekejap. Ketika gue nutup mata buat tidur malam, tiba-tiba pas gue buka mata langit udah terang lagi. gue merasa melewati panjangnya malam kayak ngedipin mata.

tapi sebenarnya itu nggak penting. yang penting adalah WHAT HAVE I DONE ALONG 2007. hmm,, untungnya gue nggak merasa gue nggak ngapa2in (maybe that makes me feel 2007 run so fast. gue melewati tahun lalu dengan Happy, tapi memang nggak semulus 'kehepiannya'. banyak yang terjadi, yang merintangi gue disana. ada putus asanya, kebimbangannya, keluhannya... tapi banyak juga keceriaannya, kehebohannya, mendebarkannya,,, yah.. overall at the end gue happy lah karena melewati 365 hari dengan berarti.

dan hari ini adalah hari ketiga di tahun yang baru. tekad yang gue bikin dua hari lalu (yang gue ucapin dalam hati dalam keadaan ngantuk) harus gue laksanain sepanjang tahun 2008 ini. Emang nggak banyak, cuma ada tiga sampai empat hal, tapi.. lebih berat dari tekad yang gue buat di akhir 2006 kemarin. walaupun ini blog gue, tapi kayaknya nggak banget kalo gue beberkan tekad2 gue itu disini,, hm,, kenapa ya? ya.. nggak aja gitu loh,, hehe...

pokoknya, di akhir tahun 2008 ini, gue nanti akan merasa minimal happy seperti sekarang ini (minimal 2x lipat maksudnya).
hihihi.. eman gue orang yang serakah ya.
what the hell..