Yolody's Room

Sunday, February 28, 2010

Dandandandandandan,, dan?

Di tengah keremangan subuh pukul setengah lima pagi, di saat sebagian besar insan masih terhanyut bersama film dalam binga tidurnya, taksi muncul di depan komplek rumahku.

Sesaat kusapa satpam yang bersiaga di samping portal, dan kubilang aku harus berdandan karena aku akan menjadi pengapit di sebuah pesta pernikahan.

Bukan berniat curhat, tapi untuk mencegah si satpam bersusah payah menguras otak mengapa aku pergi dari rumah sepagi itu dengan membawa dua buah tas di bahu.

Di talam taksi, sepasang calon pengantin menyapaku. Kami menggelinding ke daerah pasar Jatinegara. Salon terlewati, dan kami pun harus berjalan kurang lebih 50 meter. Mana salonnya? Kupikir. Oh, ternyata aku harus melewati sebuah gang sempit dan dipastikan becek di sore hari. Kulewati seorang lelaki dengan kutang tertidur pulas di atas dipan.

Salon tampak bukan seperti salon. TV, Radio dan barang elektronik lainnya berjajar. Oh, ternyata si pemilik salon rumahan itu menyewakan rumah depannya untuk pusat reparasi.

Anjing-anjing pudel menyambutku. Hampir kusangka mereka hanyalah anjing biasa yang dirias sedemikian rupa seperti pudel.

Tidak ada kursi keramas. Aku harus keramas di kamar mandi pakai gayung dan meminta shampo. Tau begitu aku keramas tadi subuh.

Wajahku mulai disentuh. Dibersihkan. Diberi foundation, dengan spons yang bau apak. Kulihat cermin di samping. Oh.. wajahku.
Setiap kali kutengok cermin, ku menarik napas dalam. Tidak terima.

Pasrah. Sepanjang merias, spons bau apak itu ditempel di pipiku, yang selalu menutupi lubang hidungku. "supaya bedaknya tidak luntur tergesek tangan",katanya. Penat kepalaku.

Setelah selesai dirias, kulihat bayanganku dan ku tak percaya itu aku. Aku seketika teringat film hantu jaman dulu.

Giliran rambut. Si perias memaksaku untuk disanggul, dan ku bersikeras berkata tidak dan hanya mau diblow. Selagi diblow, berkali-kali hairdryernya menggetok keras kepalaku. Sisirnya mencakar kulit kepalaku. Sampai akhirnya aku tahu kenapa sedari tadi ia memaksa menyanggul rambutku. "ini bukan salon rambut, biasanya buat sewain baju pengantin dan make up aja. Rambut cuma bisa nyanggul, kalo nge-blow gini mah gak pernah,"katanya.

Heuh,, Tapi demi sepasang calon ini aku bertahan.

Kami menggelinding ke ancol, untuk pemotretan. Dengan dress backless selutut, aku berpanas-panasan di tengah terik matahari Ancol. naik perahu, naik ke batu, memegang buntut pengantin, mengasistensi tanpa hitungan dan kesah.

Si perias sempat berpesan,"nanti kalau kamu merit, ke sini aja. Nanti dikasih murah deh."

Thursday, February 18, 2010

Casual Time!

Friday is casual day. I'm allowed to wear jeans, t-shirt, Jacket and a pair of sneakers. Yeeay!!

Anyway I just got four tickets of Java Jazz this year! :D Who wants it? Actually I won't use one of them for myself because I'll get media ID.

Horrayy!
:D

Monday, February 15, 2010

13/2, 14/2=weekend=holiday

We have just passed two annual big days on the same day. Unluckily both of them fell on Sunday, which is we don't get extra holiday.

it's a guarantee that people-might be you and you--, sought about it. Extremely, maybe God would be blamed despite He was not good in arranging schedulle.

Let we think it over, why exactly did we have that feeling? was it truly In spite of losing extra holiday or we-specially chinesse don't get any chemistry into Imlek?

It is not bad if the answer is the second opinion,or both. Because I don't really think it is a necessity to go around family's house and hold tight your hands tightly then say "gong xi.." with face "where's the angpao??". But commonly if we don't do the tradition,most of our family will look we down.

Like what I did. I didnt go to my uncle's. It is not about feeling superior or undersetimating them. But I just set up my priorities on mind.

Then.. What about 13/2??
Ooh.. It was just fayelentine day. Hehe..

Sunday, February 14, 2010

PERDANA

this is my first big article since I've been working in eve for 2weeks. It can be read in eve of Feb 2010. I hope people could get something inspiring from sort of this thing.

So, subscribe! :D





Friday, February 12, 2010

Surrounding me. Now.

Today is Friday.
Which is welcoming weekend.
Office.
Sleepy.
Computers crashed.
Can't work.
My tasks were done well.
Ok, one thing left.
Do it next Monday.
Smoke's in the air.
Headache.
AC doestn't work.
Green T-shirt, jeans and flat shoes.
Snack time.
Messy table.
Sound of TV.
Sound of chit-chat.
New hair.
Sorethroat.
Drinking much water.
Oily face.
...

Ready to go.

Thursday, February 4, 2010

Takjub!


Yeaaeyy!! Almost a month I've been working for eve magazine!
(biasa, sindrome gugup kerja di tempat baru bikin gue nggak bisa nge-blog) hehe..

Cuma mau cerita sedikit tentang Anto, supir redaksi eve yang gue curigain sebenarnya dia itu pelawak mantan srimulat yang kerjaan sampigannya jadi supir. Atau dia buyut-buyut-buyutnya Albert Einstein.

Setiap keluar kantor sama Anto, pasti seru. Dan dua hari lalu gue baru tahu sisi lainnya dia, waktu gue balikin make-up kit sama teman kerja gue, Chira. Kita pergi ke grand Indo. Di jalan pulang, Chira bilang kalau Anto jago membalikkan kata dari huruf paling belakang ke depan. Misalnya, kata "Indonesia", Anto tanpa berpikir langsung bilang "Aisenodni." Wow!

Nusantara? Aratnasun.
Bhinneka? Akennihb.
Plaza? Azalp.

Yang bikin gue takjub lagi, dia bisa nyanyi dengan nada lagunya dengan cepat tapi dibalik kata-perkata. Sambil nyetir, dia bernyanyi santai. Begini salah satu baitnya:


"gnatnib licek id tignal gnay urib tama kanynab saihgnem asakbna.."

Hayoo.. lagu apa itu?