Yolody's Room

Sunday, August 31, 2008

Ancol!

Gue mau inget-inget ah waktu gue ke ancol tanggal 12 Juli lalu sama si bibir. that day was amusing banget. Kita berdua nggak peduli dnegan banyaknya pasangan-pasangan yang saling merangkul, mulai dari mbak-mbak dan abang-abang, cewek metropolis dan om esmud, sampai kakek dan nenek. Semua berkumpul di tempat yang sama: Ancol. Nggak mau kalah dong, kita juga saling merangkul tanpa celah.

Waktu kita menyusuri pantai yang panas dan lembab, banyak mas-mas nawarin untuk naik perahu. Ada satu abang yang bikin kita tersentuh, terlihat dia sedang bekerja keras untuk keluarganya.
"Mbak, naik perahunya yuk.."
"Berapa bang harganya?"
"Berdua 50 ribu, rame-rame 5 ribu. Tapi sekarang lagi ga ada penupang lain."
"Iya deh, kita jalan dulu ya bang, ntar saya balik lagi."
Beberapa meter di depan, ada abang lain dengan perahu yang banyak orang. Sekejap kita melupakan janji sama si abang yang pertama.

abis berfoto-foto di perahu, kita ngider keliling ancol dan sampailah di Segarra. Pantainya asik bener, yah rugi kalo nggak foto-foto disana. Gue merasakan banyak nyamuk dan serangga yang gigit-gigit betis gue, tapi ya gue cuekin lah, nggak mau gue ketinggalan momen indah di pantai itu sedetik pun. saking asiknya foto-foto, sampe lupa booking tempat makan di Segarra, karena itu kita hijrah ke Jimbaran, resto sebelah.

Sampailah kita di Jimbaran. Dengan makanan yang banyaknya itu untuk empat orang, kita begah banget. Mending makanannya enak, cuih.. amit deh rasanya. dengan nggak rela uang hampir 300 ribu keluar. huhu..

Sebelum pulang, gelap-gelapan kita main ayunan. Hm.. bukan masalah main ayunannya sih, tapi perasaan yang bergulir waktu itu, indah banget. Kayaknya bener-bener refreshing setelah melewati segala macam kesibukan, yang membuat masing-masing dari kita mikirin sendiri, sampai hampir mati rasa seolah nggak ada apa-apa.

Masih juga belum puas, jalan-jalanlah kita sepanjang jembatan Le bRidge. Kenapa ya, pemandangannya nggak enak banget. Di setiap sudut orang-orang pacaran. Pegang-pegangan. Sambil Berdiri lah, duduk lah, membenamkan kepala lah.. Halaah sumpek Jakarta. Tapi ada sepasang kakek nenek yang terlihat harmonis banget, saling bergandengan tanpa peduli usia sepanjang jembatan. Hm.. Pengen rasanya mesra kayak gitu sampai tua.

Huaaa.. Pokoknya hari itu kita seneng banget deh. Tapi ada satu sedihnya, ternyata pas pulang kaki gue gatel-gatel gara-gara serangga pantai itu. TRus sampai sekarang kaki gue banyak tanda-tandanya. But i doesnt matter, kalo dibandingin sama rasa yang bergairah di dada. huihihihi,,,:)

Tekad bola basket

Tahun ini apa yang gue harapin datang satu persatu. Karena tahun ini gue bertekad bulat untuk ikut tozan ke Jepang tahun depan di bulan April, dan mungkin karena tujuan itulah yang bikin gue dapet karjaan yang gue suka (apalagi kalo bukan ngajar anak-anak), dapet job-job nulis, bisa ketemu dan bekerja sama dengan orang-orang hebat.

Tahun ini pula gue ngebut kumpulin uang untuk mencapai 20 juta. Dan 20 juta itu juga bakal gue pakai buat tozan. Dengan manulis blog ini, gue berharap biar terus inget sama tujuan gue, nggak mau sayang-sayang uang.

Gue percaya banget pikiran gue menghisap semua jodoh di bumi ini. Kalo gue optimis dan percaya, semua yang baik datang ke hadapan gue, tinggal menunggu gue raih atau nggak hal itu.

Kalau gue keluar dari pikiran sesaat dan menengok sekeliling gue, ya.. nggak akan luput dari kenyataan. Pahit memang. Ada hal yang harus gue diamkan saat ini, karena keinginan untuk memulai ciut tertimpa ego.
Mungkin benar, saat ini gue memang harus fokus ke diri sendiri dulu, dalam arti bukan tutup mata sama yang lain. But everyone has own life, right?

Emosiong

Bener yah, apa yang lagi kita pikirin tuh didukung banget dan sejalan sama otak motorik kita. Pokoknya kalo pas gue lagi emosi, dada gue rasanya meletup-letup mau pecah. Trus yang kena jadi korbannya ya badan gue, misalnya pala gue kejedot tangga besi di rumah gue, tangan gue kena kuali panas, inilah itulah,, huhuhu..

Gimana yah, yang namanya emosi itu aneh banget, nggak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Yan pasti dada gue terasa sakit dan gue merasa di sekeliling gue aura gue jelek banget dan suara gue bergetar. Sialan!

Kalo emosi, bisa-bisa gue bertindak bego. Untungnya selama ini kerasionalan gue masih lebih besar dari pada keegoan gue makanya hal-hal bego belum sampai terjadi.

Perosotan FX, perosotan pikiran

Kemarin gue sama bokap ke FX. Tujuan intinya sih mau nonton, tapi tujuan yang lain ya apa lagi, ngeliat terowongan panjang meliuk-liuk seperti ular dari lantai tujuh sampai dasar. Apalagi kalau bukan perosotan yang bikin heboh hampir semua penyuka hiburan di kota hiruk pikuk Jakarta.

Dengan mengorbankan tujuh puluh lima ribu dari dompet,orang-orang hedonis itu diijinkan meluncur ke bawah selama 13 detik. Bukannya nggak boleh sih, tapi.. dengan duit segitu yang didapat dengan keringat kerja yang waktunya jauh beribu kali lipat lebih lama daripada 13 detik hilang seketika. Kenapa ya orang-orang penasaran banget turun dari perosotan itu? Apa itu menjadi simbolisasi anak-anak gaul Jakarta? Bukannya nggak seru sih turun dari perosotan tinggi itu, tapi.. bukannya lebih puas ke dufan main kicir-kicir, kora-kora, arung jeram.. Atau ke waterbom aja sekalian, turung dari perosotan trus langsung byur!

Mungkin dengan pernahnya meluncur disana, besoknya pengalaman itu bisa dipamerkan ke teman-teman sekolah atau kampus.
"Tau gak, gue kemarin naik perosotan di FX loh.."
"Oya, masa? Seru ga?"
"Iya, seru banget, pas mendarat semua orang nontonin gue."
Trus teman yang lain nimbrung.
"Eh apa, lo naik perosotannya? Wih canggih bener, kan mahal banget tuh.."

Apa itu asiknya kali ya? Habis naik, cerita ke orang-orang dan semuanya menganggap itu sesuatu yang keren. Yang dianggap keren siapa? Perosotannya, malnya, atau yang cerita?

Kalo gue sih, nggak bakal naik itu kalo nggak terpaksa. Terpaksanya kalo misalnya FX kebakaran dan satu-satunya jalan keluar ya melalui perosotan itu, baru deh gue naik. Kalo gitu bayar 500 ribu juga oke.

Hm.. Bukannya gue menjelek-jelekan perosotan itu loh, gue malah kagum buat pencetus ide untuk bangun begituan di tengah mall yang sangat futuristik itu karena berhasil bikin targetnya tercebur.

Sekali lagi tulisan ini nggak bermaksud apa-apa, I just getting out what's in my mind.
*Om Manajer FX, jangan teror saya yah.. Piece.. piece.. hehe..

Tuesday, August 26, 2008

Lumayan lah.. ^^

Lumayan lah..
dalam dua bulan ini gue dapet 5 (dibaca:lima) project nulis, dan itu menurut gue untuk seorang pemula-amatiran-yang-mau-menjadi-seorang-profesional, udah lumayan banget.
Pertama kali dimulai dari tawaran untuk menulis skenario ftv. Di saat yag sama, gue juga dapet project untuk bikin skenario Crowning Gadis Sampul 2008 yang gue kerjain bareng Tjhai Edwin alias Bibir. Di bulan berikutnya yaitu bulan Agustus ini gue disuruh untuk bikin script MC dalam konser TRIBUTE to BROERY PESULINA. Di saat yang sama gue bersama kekasihku yaitu si Kang Tjhai itu tadi, bikin script untuk pertunjukan panggung
Chil-kid Morinaga. And then yang minggu lalu baru dapet lagi project script MC untuk SAMPOERNA CUSTOMER APPRECIATION AWARD 2008.

FTV dengan judul LUCKY 18:Dalam waktu seminggu, gue bikin script untuk film ini. Walaupun masih diedit-edit sama apank, tapi gue lumayan puas dengan kerja gue yang ini soalnya gue lagi bermood bagus dan enjoy it banget. Tapi pas di hari H film ini tayang, gue nggak nonton (karena nggak tau dangue lagi ada di Sukabmi waktu itu, jadi emang nggak terlalu nyesek). Tapi menurut temen-temen dan seorang murid gue yang kebetulan nonton, katanya bagus. Sip deh!!
Lumayan lah..

Gadsam: Ini project yang dilakukan berempat dalam waktu yang agak lama karena banyak revisi. Saat itu gue sangat memikirkan diri sendiri karena merasa gue berkerja sama orang hebat. Jadi gue minder dan merasa ide gue nggak secemerlang mereka. Tapi ada hal yang bikin gue mendapat hal baru yaitu ketika gue jadi asisten Indra Bekti selama latian dan hari H. Gue ngatur dia for everything dan di akhir pertunjukan dia bulang kalo dia butuh banget orang seperti gue pas dia ada job dan dia minta no tlp gue.He promised for calling me. ^^
Lumayan lah..

*Tribute to Broery": Ini project dadakan banget. Ketika gue meeting Chil-kid jam 9 malam, gue ditelpon untuk segera ke studionya Ruth Sahanaya di Senayan. Sampe sana gue cengo sendirian karena di sekeliling gue banyak artis lagi ngobrol dangue kayak lalet lagi nempel di kursi. Gue ini juga nggak up to date tentang artis, yang gue tau ada afgan, rio febrian, dan selebihnya gue nggak tau namanya. (kasian amat ya)
Trus besok-besoknya gue ke balai sarbini pas artis-artis itu pada lagi GR. Diantara kursi penonton gue bikinlah scriptnya. Gue sebernya nggak tau hasil yang gue bikin gimana, soalnya menurut gue itu gampang dan nggak perlu ada scriptwriter khusus. (gue merasa agak meremehkan.huhu). And know what?? Honornya gede! Gue makin nggak enak dan merasa bersalah coooyy..
Tapi.. Lumayan lah..

*Chil-kid: Ini bener-bener gue dan si Bibir yang bikin tanpa editor. Gue merasa menyumbang banyak kontibusi disini, makanya gue lumayan puas walaupun nggak 100%. Rasanya ada bangganya ketika script yang gue bikin jadi pedoman orang-orang di panggung. Dan nyebelinnya, gue jadi stand-in Gita Gutawa selama latian. Itu aib!! everybody laughed at me! Trus kan banyak anak-anak kecil, dan mereka manggil gue "KITA KETAWA". Huhuhu. but think at the other side, i made them happy. ^^
Lumayan lahh..

*Sampoerna: Ini proyek dadakan banget. Lagi preparation untuk kensyu wanita nanti di anyer, gue dan Bibir dihubungi untuk segera ke Kemang Food Fest untuk ketemu sama EOnya. Disana kita di brief oleh orang itu (yang suka bercerita panjang lebar about him self)dan dua hari berikutnya scriptnya kelar dan.. Gue masih belum dapet laporannya gimana.
Lumayan lah...

Sekarang gue lagi bikin sinopsis FTV baru lagi, dan gue berharap sinopsisnya diterima, abis itu baru bisa gue produce naskahnya.

Lumayan lah..

Once again, I am really grateful for all the things i've got. It's about WANT, PRAY, and LOVE.

Genap 10 hari sudah,,

Hari ini genap 10 hari nyokap gue nggak ada di rumah. Kakak gue di Jerman lagi hampir brojol alias mau melahirkan. Otomatis nyokap gue yang lagi menanti anak pertama dari kakak gue yang satu itu sangat-sangat dibutuhkan disana (seperti kata orang-orang, kalo melahirkan lebih enak ada mama sendiri). Apalagi kalo disana hire pembokat atawa baby sitter kan mahalnya setengah mateng tuh, ngak kayak di Indonesia gaji pembantu kalo bisa seminim mungkin.

Tinggalah gue yang jadi pembantu tanpa digaji di rumah sendiri. Setiap hari gue harus mikirin mau masak apa buat sehari ini, buat bokap, kakak plus dua anjing gue. Setiap pagi sebelum gue ngajar atawa melakukan kerjaan lain, gue harus nyiapin tenaga super ekstra buat melawan rasa kantuk di mata untuk segera nyalain kompor.

Sekarang sebelum tidur dan abis bangun pastilah gue membaca. Apa yang gue baca? yap, resep masakan. Trus seperti ibu-ibu rumah tangga biasanya, gue kalo lagi nggak ada mood bagus, bisa stres mikirin mau masak apa, sampe nungging-nungging di kasur berharap dapat pencerahan. Ehh taunya yang ada malah perut gue mules.

Hari ini gue agak senggang, karena gue nggak ngajar dan project nulis gue juga baru aja selesai, soo gue agak nyantai. Pagi-pagi sama bokap jalan kaki untuk makan bubur di tebet, soalnya gue penasaran banget, tuh bubur gerobak setiappagi rameeenyya minta ampun. Kalo tiap pagi lewat sana pasti yang keliatan cuma pengunjungnya aja, gerobaknya sampe ilang dari pandangan. Pas gue mau menyendok bubur ke mulut, gue membatin dulu. "Kalo emang bubur ini ada peletnya, semoga gue nggak kena."

Nyokap.. nyokap.. sebenernya ini pertama kali gue ditinggal nyokap lama sampe 3 bulan. Sebenernya juga gue kangen sama dia. Biasanya kalo ada dia pasti seluruh rumah dipenuhi suara bawel dan siulannya dia. Tapi sekarang, yang ada cuma dua anjing gue menggonggong dengan sumringahnya. Untungnya gue nggak pernah ngganggur, coba kalo nggangur, gue bisa terhanyut sama pikiran gue untuk ngangenin dia. Huff..

Wednesday, August 6, 2008

Jaman Edan

Jaman makin edan!
Dari dulu masalah di dunia nggak ada abisnya. Jangankan di dunia, di Indonesia aja masalah bermunculan satu-persatu (seringnya sih barengan) kayak ikan-ikan lagi nongol ke permukaan air)

Dari penjajahan, bencana.. Tsunami lah, longsor lah, trus kecelakaan darat, laut, udara, komplit deh.. trus korupsi juga nggak ada ujungnya, bbm naik, demo mahasiswa yang nggak jelas terus meledak-ledak, ehh.. sekarang malah pembunuhan di mana-mana. alasannya juga perlu digarisbawahi. H.O.M.O. Capee dehh.. mending urusin apaan kek, kayak gimana cara meningkatkan kualitas pendidikan bangsa, atau yang lebih ringan sedikit nanti udah gede mau jadi apa.. yaa ini malah urusin pacar yang sama-sama bertitit. halaaahhh males banget deh.

Ceweknya (baca:cowoknya) nggak mau sex dikit, langsung dibunuh pake pisau (kalo orang sunda ngomongnya piso), mending cuma dibaret dikit, ini dihujam sampe belasan kali. Trus yang aneh dan langka, sampe mutilasi berantai juga. Ampuun deh itu orang saiko kali ya, sampe lupa kalo dia itu manusia (baca: makhluk yang berperasaan).

Sekarang kalo dipikir-pikir manusia udah mirip banget sama binatang, nggak tau ibunya waktu ngidam makan apa sampe punya anak kok kayak gitu. Liat aja di TV, setiap kali ganti channel, beritanya sejenis dengan kasus yang berbeda tempat. Semuanya pembunuhan. Nyokap gue ampe ngingetin gue "Ati-ati ya sekarang musim pembunuhan". Ngomongnya tuh serasa "Ati-ati ya sekarang musim hujan loh". Apa jangan-jangan nantinya pembunuhan bakal jadi biasa di mata kita? Hii serem banget. Banyangin dong, kalo kita lagi jalan sama teman trus di depan kita ada orang yang lagi dicabik-cabik dan ditusuk-tusuk pake pisau. Trus reaksi kita cuma gini, "Eh jalannya minggiran yuk, lagi ada yang dibunuh tuh."

Wuaddduuuhh rek, gawat iki!!!!

Cinderella

Gila cuy.. I'm crazy about Cinderela song by Steven Curtis!
Itu baru lagu yang datengnya dari hati tuh, nggak asal bikin, kayak lagu-lagu biasanya, yang isinya cinta cowok-cewek lah, selingkuh lah, patah hati lah..

dari liriknya emang simpel tapi keliatan banget cinta bokap ke anak ceweknya..
(duh kok jadi ngebahas lagu ya??)
anyway, gue pertama kali denger lagunya di hp temen gue di kampus. Pas gue denger, nadanya enak banget, trus gue browsing cari video klip n liriknya. huaaa.. I like this song very much!

Gue bisa melihat sesosok bapak yang sepertinya 'sempurna' (walaupun nggak ada yang sempurna di jagad raya ini)yang akan ngelepas anaknya karena suatu hal, entah itu apa. (kalo di lagunya sih simbolisasinya anaknya mau merit.Tapi mungkin maknanya lebih dalem dari itu)

saking gue terhanyut kalo dengerin lagu itu, gue ampe nangis cuy.. trus ceritanya gue mau apalin liriknya, pas gue nyanyi, suara gue yaaa.. bikin gue eneg sendiri dengernya. hoehoehoe..