Yolody's Room

Monday, November 28, 2011

Thursday, November 17, 2011

You are not me.

Perhaps it's childish thing for you, but not always for me.
Perhaps you'll say it's unimportant, but meaningful for me.
Maybe it's simple for you, but it's like a labyrinth for me.

Hmm..

A nerd in crowded lounge

Thursday, November 17, 2011 at Fashion Tent Lounge, Pacific Place.

Hi, evening!

Now I'm in the middle of Jakarta Fashion Week 2012 euphoria. With my laptop, goody bag, sling bag, press ID, and black casual outfit, I'm writing. You can say I'm quite a nerd, but I'm not skeptic or weird. Trust me, I did mingle around and met familiar magazine editor faces here, but I still need time for being alone in this crowd. It's me, with happy expression, staring at people faces expression over here, and over there, filtering some inspirations from there, to produce some fiction writings.

Oh ya, do you know why I can connect with internet this moment, meanwhile I didn't bring any connectors? I tried to enter the network, and I typed password. I stole the network, yay! It was connected successfully after trying three times! Ha ha, ok I stop to praise myself in this unimportant topic. :p

And suddenly, my friend, Zenny, who taking fashion course in Lassale College, called my name sat beside me--with her four or five girl friends. Ha ha, the sofa I'm sitting on, is fully loaded in a second. Anway, I have just watched fashion show by Esmod alumni, and they were really great! Nine of them have their own characters, from bridal to edgy clothes. I was amazed. I am entirely proud :)

At the moment, I have to go from here, because I'll watch another show in different spot. After that show, I will be going to Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) to watch 'Kabaret Keroncong', performance directed by EKI Dance Company.

Haha, yeah, this is my life as a journalist and fiction writer. I myself demand to move quickly, and on time.. And be fun! Okeiii, ciaaaaooooo!!!

Wednesday, November 16, 2011

Lotus Creative Workshop

Sebuah pencapaian kecil adalah sebuah penghargaan besar. Itu buat saya.
Bulan lalu, saya mengajukan diri untuk menjadi anggota workshop menulis Lotus Creative dengan Maggie Tiojakin, penulis kumpulan cerpen 'Balada Ching-Ching', novel 'Winter Dreams', dan kolumnis di Weekender-Jakarta Post. Caranya, mengirimkan sebuah cerpen untuk dinilai dan disaring.

Cerpen saya berjudul 'Bayang', yang merupakan on-going project, saya kirimkan. Alhasil, dari 37 pendaftar, saya terpilih jadi 5 besar. Selama bulan November ini setiap Sabtu-Minggu, saya ikut workshop Lotus Creative dengan empat peserta lainnya, yang menurut saya hebat-hebat.

Jadilah kami bermarkas di Urban Kitchen Plaza Indonesia setiap minggu, dengan memakai busana winter collection, karena dinginnya luar biasa. Terkadang aku mimum teh tarik, terkadang beli mie goreng, terkadang minum air putih saja. Kapan-kapan aku mau pesan minuman coklat panas.

Di pertemuan pertama, kami saling memperkenalkan diri dan berbagi pengalaman menulis. Wow, masing-masing memiliki kelebihan masing-masing. Setelah itu, kami diberikan banyak tugas menulis deskripsi, saling mengkritik tulisan, menilai cerpen-cerpen barat, menciptakan karakter fiksi yang believable, dan banyak hal lain. We teach and learn each other.

Di pertemuan ke-3, kelas kami kedatangan teman editor dari Gramedia, Hetih. Kami mendengar pandangan lain soal menulis fiksi dari mata editor. Lagi, kami mendapat kiat-kiat bagaimana menulis fiksi dengan baik.

Setiap pulang dari kelas menulis, kami dibekali banyak pekerjaan rumah, peer sebutku. Jadi ingat masa sekolah dan kuliah. Walaupun pekerjaan kantor tetap membludak dan harus dijadikan prioritas, aku merasa senang mendapat tekanan untuk membuat banyak peer. Aku rela tidak ikutan acara barberque di puncak dengan teman-teman, tidak ikut ke Megamendung untuk mengikuti acara agama, tidak nonton bioskop, tidak ngopi-ngopi, dan mengurangi drastis waktu tidurku. Tapi aku mendapat hal yang lain.

Kelas ini menempelengku untuk tidak melupakan impian awalku sebelum menjadi jurnalis kini, yaitu menjadi penulis fiksi. Cerpen adalah bagian dari hidupku, yang nantinya akan berkembang menjadi novel. Yang penting tetap fiksi. Kata Maggie, "fiksi adalah tulisan yang paling jujur,".

Jadi, menulis fiksi adalah pelajaran untukku, untuk bisa jujur terhadap diri sendiri. Jangan dipikir itu mudah. Itu sulit sekali. Tapi, yang sulit justru yang paling memuaskan. :)

Aku, sedang beristirahat sejenak setelah menyelesaikan dua artikel, sekarang menyempatkan diri membaca cerpen, dan menulis beberapa baris, menyicil peer untuk akhir pekan nanti. Aku tidak sabar, kejutan apa lagi yang ada nanti.

Xoxo,
fy.