Dengan harga40 ribu perak/orang, kami makan dimsum lebih dari 100 porsi. Ini ketiga kalinya saya makan kalap di sana, dan walaupun nggak istimewa banget rasanya kok saya balik mulu ke sana yah..


Habis makan, kita meluncur ke mal-nya ABG. Perjuangan panjang sekali untuk dapat tiket nonton Prince of Persia. Ngantri panjang di XXI dan tetap gak dapet tiket yang jam 15.00, alhasil langkah seribu digalakan ke La Piazza. Taunya nontonnya jam lima juga. Ha ha.. Hitung-hitung olehraga membakar kalori setelah makan dimsum.
Malamnya, rasanya ada yang kurang kalau makan siang dengan lahapnya, tapi kok malam perut nggak diisi ya? Rasanya nggak balance aja gitu.. (bukan berdalih kok, suer!). Lalu kita pergi ke tempat bagian dari mal yang suasananya agak 'uzhur' alias nggak terlalu ABG: Gading Food City. Makanlah kita di sana, dan makanan yang paling 'hits' di meja kita adalah nasi goreng merah dan kuning Ujung Pandang (maklumlah, ada tiga orang ujung pandang yang selalu promosiin makanan asal kotanya, hehe..). Tahunya, porsi nasi gorengnya bener-bener buanyak (bisa buat 2-3 orang). Tapi karena sangat bergotong royong, habis juga makanan semuanya. :p
No comments:
Post a Comment