Yolody's Room

Tuesday, February 7, 2012

Classic Cars Expedition

I got the chance to meet the leader of Perhimpunan Pecinta Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) and other classic car community. Enjoy the article, because it's given for YOU all :)






Classic Cars Expedition



When most people compete to get the trendiest automobiles by some of the world's leading producers,
others prefer to hunt for the classics.


“Orang yang hobi mengoleksi mobil klasik dari tumpukan rongsokan seperti saya ini, namanya orang gila,” derai tawa tersemat dalam ucapan Dr. Soepomo Prodjoharjono, MSocSc, Akt. yang akrab dipanggil Pompi ini. Beliau adalah perintis Komunitas Penggemar Mobil Klasik (KMPK) di Indonesia.


Sebelum beralih lebih jauh, ada baiknya kita luruskan dulu persepsi pengertian mobil klasik. Sebabnya, banyak orang mengira mobil klasik sama dengan mobil kuno. Menurut Pompi, mobil yang tergolong dengan kategori klasik adalah mobil yang bentuknya indah, tak habis dimakan zaman. Dari segi usianya, masih tergolong muda, sekitar 30 tahun ke belakang. Sedangkan mobil kuno adalah heritage, mobil yang sudah sangat tua dan jarang ditemui di jalan.


Sementara menurut HM Bambang Rus Effendi, Ketua Umum Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PMKI), mobil yang disebut klasik tidak dipengaruhi oleh usia, melainkan dari modelnya yang memiliki detil yang indah. Selain itu, terkadang jumlah produksinya yang terbatas, seperti Ferarri keluaran tahun 2000an, juga bisa disebut klasik. Sebaliknya, mobil yang dikategorikan kuno identik mobil yang usianya paling muda 40 tahun ke belakang.


A Priceless Art

Kegiatan mengumpulkan mobil klasik maupun antik merupakan seni yang tak ternilai bagi para kolektornya. Pasalnya, setiap mobil memiliki cerita tersendiri di balik bilik perjalanannya, baik berhubungan langsung dengan sang kolektor, ataupun dengan para tokoh yang berpengaruh. Hal itulah yang mempengaruhi keputusan orang untuk menambah koleksinya. Pompi yang kini menyimpan 22 unit mobil klasik, selalu memilih brand mobil yang memiliki kenangan dengan dirinya di masa muda. ’’Saya sewaktu remaja pertama kali belajar menyetir dengan mobil Corolla, jadi sampai sekarang pun saya senang mencari mobil itu. Spesifikasinya juga saya sudah hafal,’’ujarnya.


Lain dengan Bambang yang melihat histori mobil dari sisi yang berbeda. ’’Saya lihat dulu mobil dengan brand itu pernah dipakai oleh siapa dalam sejarah,’’ ujar pemilik mobil Pontiac, Dodge, dan Morris ini. ’’Morris Minor saya, mobil Mr. Bean ini, di tahun 60an adalah angkutan umum yang sangat populer di Indonesia. Mobilnya kuat dan irit bensin. Bahkan, sering saya jadikan kendaraan touring ke luar pulau,’’ lanjutnya. Contoh mobil lain yang ia kagumi historinya adalah Chevrolet Impala, mobil kepresidenan pada era Soekarno.



Muncul pendapat lain dari Frelon Adi Drijono, seorang praktisi di sebuah bank asing, ia menyukai mobil klasik eropa semenjak berkuliah di Australia tahun 1992. Alasannya, mobil eropa lebih dinamis, teknologinya terdepan, dan interiornya lebih stylish pada zamannya, dibandingan mobil Jepang dan Amerika. Tambahnya lagi, mobil eropa yang terkesan gagah lebih sesuai dikendarai di Indonesia yang bentuk jalanannya berliku-liku seperti di negara-negara Eropa sendiri.


Frelon pernah memiliki mobil Mercy Tiger, Volkswagen, Mercedes Mini, Jeep Hardtop, dan Peugeot 504. Buatnya, kenangan yang dibawa oleh brand mobil tertentu bisa membangkitkan kenangan dalam dirinya. Semisal mobil VW adalah kendaraan ayahnya saat dinas dulu. Saat ini, mobil impiannya yang belum kunjung dimiliki adalah Morris Mini dan Volkswagen Karmman Ghia.


Setelah sukses mendapatkan mobil klasik impian, masih banyak hal yang harus dilakukan oleh kolektor. Seni, seperti kata para seniman, sebuah kepuasan yang tak ternilai harganya, diamini oleh Bambang dan Pompi. Menurut mereka, sebuah kepuasan dan tantangan tersendiri untuk membangun atau memperbaiki kerusakan mobil klasik menjadi sempurna. Suatu waktu Pompi pernah membeli mobil Fiat 1100 di Purworejo. Secara fisik, bodi mobil tersebut masih mulus—begitu istilah untuk mendefinisikan fisik mobil yang bagus, tapi onderdilnya tidak lengkap. Solusinya, ia membeli mobil yang persis sama di Surabaya, lalu memindahkan onderdilnya ke mobil Fiat pertamanya. “Kalau sudah suka sama satu mobil, pikiran sudah tidak rasional lagi,”ujarnya.


Purist vs Retro, Collector VS Racer

Kolektor mobil klasik terbagi menjadi dua, yaitu purist; orang yang tidak suka menambahkan aksesoris yang memudarkan originalitas mobil klasiknya, dan gaya retro; penggemar mobil klasik dengan segala pernak-pernik tambahan untuk mendekorasi fisiknya. Kebetulan, Bambang, Pompi dan Frelon adalah tipe purist, karena tidak ingin kehilangan unsur originalitas suatu mobil klasik beserta kenangan dan histori di dalamnya.


Dari segi fungsi, prinsip kinerja mobil klasik mirip seperti tubuh manusia. Semakin tua usianya, semakin terbatas aktivitas fisiknya bila tidak dirawat dengan baik. Namun, kembali kepada pilihan, apakah hanya ingin menjadikan mobil klasik sebagai koleksi, dipakai sehari-hari, atau dimanfaatkan untuk ajang balapan.


Bagi Pompi, mobil-mobil klasik dimilikinya untuk diperbaiki jadi sempurna untuk menambah koleksi. Apabila ada yang berminat membeli, bisa dijual dengan tidak berorientasi pada profitnya. Bahkan ia seringkali membali mobil mobil klasik dengan harga tinggi tanpa berusaha menawar, kemudian diperbaiki dan dijual dengan harga terjangkau. Buatnya, cukup memandangi koleksi mobil klasik yang terparkir di halaman, bisa membuatnya berpuas hati, tanpa memikirkan nominal.


Sedangkan bagi Frelon, ia menjadikan kecintaannya dengan mobil klasik menjadi sekedar sebuah kesenangan, bukan hobi yang harus diprioritaskan. Buatnya, apabila sudah ‘kecanduan’ dengan mobil klasik, bisa-bisa hal penting, seperti keluarganya terabaikan. Di sisi lain, Bambang memaksimalkan manfaat mobil klasik untuk balapan, melalui Indonesian Race Festival, ajang balap mobil klasik, yang diselenggarakan oleh PPMKI di Sirkuit Sentul beberapa waktu lalu.


“Morris Minor saya berhasil menempuh jarak 4.7 km dalam kecepatan 2 menit 30 detik saja. Jadi kualitas mesin tidak akan mengganggu bila kita tahu cara merawatnya,” bebernya. “Ajang balapan ini cukup banyak peminatnya, bisa mencapai 48 peserta dari seluruh Indonesia. Indonesia adalah satu-satunya negara Asia yang mengadakan acara balap ini,” katanya kemudian.


High maintenance, high cost?

Biaya tinggi berbanding terbalik dengan intensitas perawatan. Berikut ini tips dari Pompi dalam merawat mobil klasik, guna meminimalisasi biaya yang dikeluarkan:

- Panaskan mobil setiap hari walaupun tidak dipakai.

- Hematlah bahan-bahan yang consumable seperti aki

- Parkir mobil di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung supaya kondisi cat tidak memudar

- Rutin mengelap atau mencuci mobil


Tips khusus untuk menjaga kenyamanan saat mengendarai mobil klasik dari Bambang Rus Effendi:

- Bila mobil bermasalah ketika berkendara, jangan serta merta menganggap masalahnya terletak pada mesin. Pastikan sirkulasi air di dalamnya lancar, karena itu adalah hal yang vital.

- Sempurnakan shock breaker dan remnya

- Tambahkan perangkan AC, karena kondisi cuaca sekarang lebih panas daripada zaman dulu ketika mobil klasik atau kuno diciptakan tanpa AC

- Jangan takut dengan biaya perawatan rutin yang selalu harus keluar. Biaya tinggi biasanya hanya sekali diperlukan saat kita memperbaiki keadaan mobil setelah dibeli. Seperti Morris miliknya yang dibeli seharga dua juta, membutuhkan biaya sebesar 25 juta Rupiah di awal perbaikan.


Facts about classic car around the world

- Mobil Isuzu Piazza hanya masuk ke negara Amerika dan Australia. Di Amerika, mobil ini dikenal sebagai Isuzu Impulse, dan di Australia disebut Holden Piazza.


- Batmobile, mobil yang dipakai dalam serial TV Batman sekitar tahun 1966, adalah mobil Lincoln Futura yang didesain oleh George Barris.


- Industri mobil pertama di Israel dibangun oleh Autocars Co. Ltd dan merk mobilnya adalah The Sabra di tahun 1950an. The Sabra yang artinya “terlahir di Israel” dengan logo pohon kaktus ini menggunakan fiberglass sebagai bahan pembuatan mobilnya.


- Mobil Jepang yang pertama kali laku di Inggris adalah Daihatsu.


- Dodge Brothers Company, industri mobil Amerika yang namanya melambung di sekitar 60 negara di dunia semenjak tahun 1900an, didirikan oleh John Dodge dan Horace bersaudara.


- Malcolm Bricklin adalah orang yang memperkenalkan mobil Subaru ke Amerika. Di tahun 1970, ia membawa mobil sport Bricklin SV-1 ke Amerika yang diproduksi di Kanada.


- Mercury Cougar adalah mobil keluaran Ford yang sangat bergengsi di tahun 1967 di Amerika. Mobil ini adalah wajah baru dari tampilan Ford Mustang, dengan model yang lebih elegan. Tipe GT 390 adalah Cougar yang paling powerful pada zamannya.



Penulis: Faye Yolody
Photo: Adam Dwi Putra & Dok. MI
(Dimuat di majalah First Priority/Edisi 10)


***

No comments: