Yolody's Room

Wednesday, February 8, 2012

Asli atau Palsu



Asli atau Palsu


Melihat jajaran produk fesyen di etalase dengan harga selangit memang sangat menggiurkan, apalagi bila barang tersebut bisa kita miliki. Tapi.. Bila ada barang yang amat mirip dengan harga miring, apakah Anda tertarik?


Bila kita mengunjungi pusat-pusat grosir di kota besar seperti Jakarta, banyak sekali produsen tas yang menjual tas kulit bermerek mewah, mulai dari Louis Vuitton, Gucci, Balenciaga, Coach, sampai Tod’s. Modelnya pun lengkap, ada long shelved bag, sling bag, tote bag, dan clutch.


Seringkali yang jadi pertimbangan pembeli adalah gaya dan harga yang terjangkau. Masalah barang tersebut merupakan KW Super, KW 1, maupun KW 3 dianggap beda urusan. Karena dilihat dari mata awam, tampilan fisik tas hampir tidak ada bedanya dengan yang asli. Hal itu membuat beberapa selebriti Hollywood pun pernah memakai tas tiruan, seperti Britney Spears dengan purse Chanel ‘palsu’nya, dan Nicole Richie dengan tas Balenciaga tiruannya.


Menurut Juli Wirjanty, Public Relation Louis Vuitton Indonesia, produk-produk tas yang dijual di butik selalu mengedepankan kualitas produk, mengusung filosofi di baliknya, serta servis yang baik kepada setiap pelanggan. Ia yakin, biarpun aksi peniruan produk banyak sekali dijumpai, kepuasan dan keuntungan yang diterima pelanggan tidak akan terkalahkan apabila memakai tas yang asli.


Soal kualitas produk, Juli menyebutkan ada banyak range produk tas dengan ciri khas masing-masing bahan, salah satunya bahan monogram canvas. Lainnya diikuti dengan jenis genuine leather yang bervariasi. Tentu, semakin tinggi kualitas kulitnya, semakin mahal pula harganya.


Menurut sebuah artikel di www.fashion-era.com, keberadaan bisnis pemalsuan tas di Inggris cukup sukses berkembang, bahkan mendapat porsi 7-10% dalam dunia perdagangan. Kebutuhan akan memiliki tas branded cukup tinggi, dan secara sadar ataupun karena ketidaktahuan, banyak dari mereka yang membeli tas tiruan yang secara kasat mata tidak ada bedanya dengan yang asli. Pembajakan ini sangat merugikan design house yang menjual tas asli di negara tersebut.



Sementara dalam situs The Wall Street Journal, Elizabeth Bernstein, seorang Luxury Goods Expert, berpendapat bahwa industri pemalsuan produk khususnya dalam hal fashion telah meregenerasi dan lebih maju. Terlihat dari mereka menggunakan bahan dasar yang berkualitas dan membuat elemen kecil seperti ritsleting dengan lebih teliti, menyebabkan sulitnya menilai barang tersebut asli atau palsu.



Guna meminimalisasi risiko itu, Elizabeth memberi beberapa saran, yaitu:

  1. Belilah produk langsung dari butik resminya atau di department store yang direkomendasikan langsung oleh pihak butik.
  2. Apabila membeli produk second hand secara online, cek dan ricek surat-surat bukti atau sertifikatnya. Pastikan juga peroduk tersebut bergaransi resmi.
  3. Cek situs online penjualan produk mewah pada bagian Frequently Asked Questions (FAQ), seringkali link tersebut terdapat kata-kata yang salah pada situs yang tidak terpercaya.
  4. Hati-hati dengan diskon. Produk mewah jarang sekali memotong harga penjualannya, apalagi diskon yang ditawarkan lebih dari 25%.


Di sisi lain, jenis barang yang juga menjamur dagangan tiruannya adalah sandal berbahan karet yang menjual kenyamanan kaki si pemakai juga banyak ditiru, seperti merek Crocs dan FitFlop. Kita bisa menjumpai produk tiruannya di mana-mana dengan harga yang sangat murah. Ada pula sandal yang dijual melalui internet dengan motif bahwa barang-barang tersebut bukan tiruan, melainkan sisa produksi.


Secara umum ada perbedaan-perbedaan signifikan dalam sandal karet yang original dan KW, tapi seringkali terlepas dari penglihatan kita. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Hangtag pada sandal asli tercantum informasi yang jelas mengenai warna, lokasi produksi, ukuran, dan barcode. Keterangan warna pada hangtag dan warna fisik sandal haruslah sesuai. Sedangkan pada sandal KW biasanya hanya ada keterangan merek pada hangtagnya.
  2. Ada perbedaan pada kondisi fisiknya walaupun sangat sedikit, misalnya pada pengaitnya, atau tulisan pada telapak sandalnya.
  3. Warna logo pada sandal asli lebih cerah dibandingkan logo pada sandal KW.
  4. Kualitas karet yang empuk akan terasa ketika dipakai. Hal ini mempengaruhi segi kenyamanan kaki saat memakai sandal.
  5. Finishing touch akan sangat terlihat ketika menjajarkan sandal asli dan KW. Garis atau ornamen pada sandal KW biasanya terlihat kasar dan kurang rapi.



Nah, silakan tetapkan keputusan Anda, ingin memihak produk tiruan atau yang asli?



--Faye Yolody

(Dimuat di Harian Media Indonesia 21.10.11/Katalog Belanja)


No comments: