Sekarang H-5 gue bekerja di kantor baru, BloopEndorse. Memang ini dunia baru bagi gue, di mana gue nggak ketemu anak-anak seperti di Kumon, nggak ketemu yang namanya skenario film di layar komputer gue, nggak ngajarin bahasa Inggris lagi.. Belum kebayang sih keadaannya nanti, tapi yang pasti gue akan membuat event-event keren dengan beragai artis yang sudah terkenal, ataupun membuat artis yang tidak tenar jadi tenar.
Hari Jumat lalu, gue bilang ke salah satu murid gue, Andien. Pas gue bilang gue berenti ngajar, mulutnya dimonyongkan, dan gue tau kita saling kehilangan. Dia bilang, "kok keluar?kalo gitu kenapa kerja di sini? cuma numpang ya?" Gila, kata-kata itu nusuk banget, tapi mungkin itu ekspresi polos yang keluar dari mulut anak kelas 1 SD untuk mengungkapkan kekecewaannya.
Hari Senin lalu,gue mengumumkan hal yang sama ke semua anak murid gue. Dan melihat mereka tiba-tiba manis banget, sekejap hati gue mengusik, kalau gue belum siap ninggalin mereka. Tiba-tiba, ada anak yang nempel teru ke gue dengan muka sedih. Ada anak kembar yang melihat gue dan berlari-lari dengan riang. Ada anak yang bertanya lagi apa gue benar-benar mau keluar. Selain itu, bos dan partner ngajar gue masih berharap gue berubah pikiran di saat-saat terakhir.
Dalam Satu tahun sebulan ke belakang, dunia gue ya anak-anak. Dengan modal senang, telaten dan sayang, gue bisa menghasilkan uang sendiri. Dengan modal cinta, gue bisa membahagiakan diri gue dan juga murid-murid gue, walaupun gue tau kalau orang itu nggak bisa membahagiakan setiap orang di dunia ini.
Raja, Kirei, Adilla, Retno, Dinda, Jelita, Asa, Shindi, Farshah, Nissa, Amira, Raihan, Daffa, Muthia, Hayya, Alfia, Tarra, Syahdam, Willa, Devina&aurel, Andien, Fahem, Reyza, Rayhan, Pandu, Ata, Lani, Rara, Arya dan 30 anak yang lain.
Gue merasa dengan ngajar itu ya gue berada di dalam comfort zone gue. Dengan cuma mengajar mereka, walaupun kadang ada juga kesulitannya, gue dapat uang. Di sana, waktu gue juga fleksibel. Bisa aja ijin selama yang gue mau untuk urusan skripsi gue. Enak banget lah pokoknya. Tapi, gue merasa ini waktunya untuk gue keluar dari zona itu, dan melangkah ke zona yang lebih besar. yang lebih menantang. Yang benar-benar beda. Di mana gue nggak bisa asal ijin. tekanan banyak. Jam kerja fullweek.
Memang, gue seringkali merasa, can I do this?
If I can't, what next should I do?
Tapi di balik semua keraguan itu, yang gue yakin adalah gue harus tetap melangkah. Maju, apapun yang terjadi di depan. Kalau mau menjadi orang yang berbeda, ya harus seperti ini.