Yolody's Room
Friday, April 3, 2009
Dia pengganti ayam berkokok
Dia membangunkanku di pagi hari dengan deruan motornya di depan pagar rumah.
Dengan suara yang khas dan terdengar seperti anak berumur 16 tahun, ia memanggil namaku sambil sesekali mengetuk pagar.
Dengan gontai ku menuruni tangga, dan daster merah mudaku melambai di tubuhku.
Kukucek mata dan menguap, mengambil beberapa lembar uang di meja. Kulihat tubuhnya dari sela pagar. Fiber putih yang terpasang di pagarku membuatku tak bisa melihat seperti apa rupa wajahnya. Dia hanya memberiku kantong plastik berisi ayam potong yang masih mentah dengan tangannya yang gempal.
Kuucapkan terima kasih ketika sudah kuambil ayam mentah itu, dan tawa riangnya menyertai ketika ia bersiap pergi dengan motornya.
Dia adalah Wito, si penjual ayam berumur 35 tahun yang baik dan selalu mengantar ayam pesanan ke rumahku. Suatu hari nanti, aku akan menulis sesuatu tentangnya, dengan permulaan menulis tentang dirinya di layar ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment