Ia kerap menghampiriku di malam hari, ketika semua makhluk senyawa sedang terlelap.
Tak segan ia memperlihatkan padaku
Suatu ketidaknyataan yang tampak sekali nyata
terkadang ia menyerangku bertubi-tubi
seakan menjadikan udara disekelilingku mematikan
membangun sebuah ruang hampa di dada
Ketika mata tebuka
dengan setetes air di pipi
diiringi suara tambur di jantung
tersadar bahwa ia tidaklah nyata untuk sekarang
Sampai waktunya tiba ku akan tahu
apakah itu memang nyata
apakah kepercayaan yang sedang kurajut akan kandas tengah jalan